Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Minggu, 13 September 2015

“Membran Plasma dan Retikulum Endoplasma”

TUGAS KELOMPOK
BIOLOGI SEL
“Membran Plasma dan Retikulum Endoplasma”
Tugas ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Biologi Sel yang diampu oleh Drs. Anak Agung Oka, M.Pd dan Rasuane Noor, M.Sc.,
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Nama                                                     NPM
1. Vien Novita                                       11320053
2. Miftakhul Jannah                                11320084
3. Lussy Wahyu Fatmasari                     11320072
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2013




KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah tentang Membran Plasma dan Retikulum Endoplasama (RE)” sebagai tugas kelompok. Dan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah BIOLOGI SEL yang diampu oleh Drs. Anak Agung Oka, M.Pd dan Rasuane Noor, M.Sc.,
Penyusun berharap apa yang telah penyusun kerjakan ini dapat bermanfat dan menjadi salah satu bacaan yang berguna bagi kita semua. Adapun kritik dan saran selalu penyusun nantikan sebagai alat untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Metro, Maret 2013
               Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                   
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...... ................................................................................................ iii

BAB  I  PENDAHULUAN
1.1          Latar belakang...................................................................................... 1
1.2         Rumusan Masalah……………….................................................... ....  2
1.3         Tujuan Penulisan Makalah...................................................................... 2
BAB  II PEMBAHASAN
2.1 Membran Plasma
2.1.1   Pengertian Membran Plasma….............................................................  3
2.1.2   Model Membran Plasma.......................................................................  4
2.1.3   Fungsi dari Membran Plasma................................................................  5
2.1.4   Komponen Penyusun Membran Plasma........................................... ....  5
2.1.5   Selubung Sel......................................................................................... 7
2.1.6   Perbaikan Membran Plasma.................................................................. 7
2.1.7   Hubungan/pertautan antar Sel..............................................................   8
2.1.8   Transpor Materi melalui Membran........................................................  8
2.2. Retikulum Endoplasma
2.2.1   Struktur Retikulum Endoplasma (RE)..................................................   11
2.2.2   Komposisi kimia dalam Retikulum Endoplasma (RE).........................    13
2.2.3   Fungsi dari Retikulum Endoplasma (RE).............................................   14
2.2.4   Enzim-enzim Retikulum Endoplasma (RE)..........................................   15
2.2.5   RE sebagai pusat Biosintesis sel...........................................................  17
2.2.6   Peranan RE dalam Detoksifikasi..........................................................  19
BAB III PENUTUP
3.1         Kesimpulan...................................................................................... .... 20
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar belakang

Sel merupakan unit struktural fungsional terkecil di dalam tubuh makhluk hidup. Sel dibagi dua bagian yaitu sel prokatiotik dan eukariotik. Sel prokariotik yaitu sel dimana belum memiliki membran inti (membran plasma), sedangkan sel eukariotik yaitu sel yang sudah memiliki membran inti (membra plasma).
Membrane plasma membungkus sebuah sel dan memelihara perbedaan-perbedan pokok antara isi sel dengan lingkungannya. Keberadaan membrane plasma sukar dilihat dengan mikroskop biasa, tetapi keberadaannya dapat dibuktikan pada waktu sel mengalami plasmolisis. Sel-sel individual dan sel-sel tumbuhan yang telah dihilangkan dinding sel nya yakni protoplas yang kebetulan berada dalam satu medium dapat saling berinteraksi dengan melibatkan fungsi membrane plasma.
Membrane plasma juga memperlihatkan sifat-sifat yang dinamis, yakni pertumbuhan membran plasma, fragmentasi, perbaikan dari kerusakan dan perubahan struktur tiga dimensinya. Membran plasma disusun oleh molekul phosphat dan lipid sehingga sering juga disebut lapisan phospholipid. Karena tersusun dua lapis juga sering disebut phospholipid bilayer. Sifat-sifat hidrofobik (menjauhi air) berada di bagian tengah berbentuk seperti ekor, sedangkan sifat hidrofilik (suka air) terdapat dibagian luar maupun dalam yang berbentuk bulat seperti kepalanya.
Ketika membahas membrane sel, kita masih ingat bahwa system membrane tidak hanya terdapat pada membrane sel saja, namun ada banyak organela yang berperan juga. Pada makalah yang kami susun fokus pembahasan hanya pada Memban Plasma dan Retikulum Endoplasma. Dalam rangka mencukupi kebutuhan enzim yang diperlukan untuk aktivitas sel orgnaela yang berperan ialah Retikulum Endoplasma (RE). Untuk lebih jelas marilah kita kaji uraian dari Membrane Plasma dan Retikulum Endoplasma ini.
1.2         Rumusan Masalah
        Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ;
1.2.1   Bagaimana memahami struktur membran plasma, komponen penyusun membran plasma, fungsi membran plasma, selubung sel, pertautan antar sel dan transport melalui membran?
1.2.2   Bagaimana memahami srtuktur Retikulum Endoplasma, enzim-enzim yang terdapat didalam RE, komposisi kimia RE, pusat biosintesis sel dan detoksifikasi?
1.3         Tujuan Penulisan Makalah
1.3.1        Mengetahui pengertian Membran Plasma
1.3.2        Mengetahui model Membran Plasma
1.3.3        Mengetahui fungsi dari Membran Plasma
1.3.4        Mengetahui Komponen Penyusun Membran Plasma
1.3.5        Mengetahui tentang Selubung Sel
1.3.6        Mengetahui Perbaikan Membran Plasma
1.3.7        Mengetahui Hubungan/pertautan antar Sel
1.3.8        Mengetahui Transpor Materi melalui Membran
1.3.9        Mengetahui struktur Retikulum Endoplasma (RE)
1.3.10    Mengetahui komposisi kimia dalam Retikulum Endoplasma (RE)
1.3.11    Mengetahui fungsi dari Retikulum Endoplasma (RE)
1.3.12    Mengetahui enzim-enzim Retikulum Endoplasma (RE)
1.3.13    Mengetahui bagaimana RE sebagai pusat Biosintesis sel
1.3.14    Mengrtahui peranan RE dalam Detoksifikasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MEMBRAN PLASMA
2.1.1  Pengertian Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran merupakan batas dari sel dan bagian internalnya yang bervariasi. Membran plasma adalah filter yang memilah-milah bahan-bahan yang melintasinya. Biasanya berisi protein transport yang menyediakan dan mengatur pergerakan substansi-subtansi yang masuk ke dalam dan keluar dari sel, mengandung reseptor yang diperlukan untuk mendeteksi sinyal-sinyal eksternal dan melakukan suatu mekanisme untuk komunikasi sel.
Membran sel Tersusun dari lipid dan protein (penyusun utama) dan makromolekul lain (karbohidrat). Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat hidrofobik (non polar), sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang berair. Komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda.
Komposisi lipid dan protein penyusun membran bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi membran itu sendiri. Namun demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat selektif permeabel terhadap molekul-molekul.

Membran sel
2.1.2  Model Membran Plasma

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran plasma merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida (cair), yang disana sini terputus oleh adanya molekul protein. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak.


Beberapa molekul protein berada di permukaan membran, terikat pada permukaan lemak yang berkutub dinamakan protein perifer. Sedangkan molekul protein yang menyusup kedalam membran  plasma  dinamakan protein integral. 

Semua membran sel mempunyai struktur umum yang sama terdiri atas lapisan molekul ganda dari lipida dan protein. Lapisan lipidanya merupakan penghalang atau barier bagi substansi-substansi yang akan menembus membran, sedangkan lapisan proteinnya menyediakan jalan bagi transpor substansi.
Pada permukaan luar membran plasma baik molekul lipid maupun protein dapat berikatan dengan senyawa karbihidrat. Molekul lipid yang berikatan dengan karbohidrat namanya glikolipid sedangkan molekul protein yang berikatan dengan karohidrat namanya glikoprotein. Sampai sekarang molekul karbohidrat hanya terdapat di bagian permukaan luar membran plasma saja.
2.1.3 Fungsi Membran Plasma

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Dalam sel terdapat pintu gerbang  yaitu membran sel atau plasma membran. Membran sel mampu menyeleksi siapa saja yang boleh masuk dan keluar melewatinya. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik/menjauhi air (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Membran sel memiliki peranan yang sangat penting yaitu membatasi sel dengan lingkungan luar, menjaga aktivitas sel tetap berlangsung, dan menyeleksi benda atau zat yang dapat masuk ke dalam sel. Bertindak sebagai reseptor, misal terhadap zat kimia dan hormon. Berperan sangat penting dalam dalam transpor berbagai molekul, baik mikromolekul maupun makromolekul. Membran mengandung banyak enzim penting dan sistem transport.
2.1.4 Komponen Membran Plasma

a)    Lipid
Molekul-molekul lipid tersusun dalam dua lapisan (bilayer). Molekul-molekul lipid dari membran plasma tersusun dari 3 jenis yaitu;
ü Fosfolipid, merupakan lipid yang jumlahnya paling melimpah dalam sebagian besar membran. Molekul fosfolipid memiliki kepala sebagai ujung polarnya atau menyenangi air atau hidrofilik. Sedangkan memiliki 2 ekor sebagai ujung non polarnya atau tidak suka air atau hidrofobik.
ü Kolesterol, molekul kolesterol sendiri memberikan sifat fluiditas (cair) juga bertanggung jawab dalam menjaga kestabilan membran plasma yang bersangkutan.
ü Glikolipid, molekul lipid yang dapat berikatan dengan karbohidrat.
b)   Protein
Berdasarkan letaknya molekul protein penyusun membran terdiri dari protein perifer yakni yang berada di permukaan membran dan protein integral yang menyusup kedalam membran. Protein integral berfungsi sebagai pembawa (carrier) senyawa yang melewati membran plasma. Protein perifer berfungsi sebagai imunologis dan menerima isyarat (signal) hormonal. Protein membran plasma juga berfungsi sebagai pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-senyawa ekstraseluler.
Protein perifer tidak berinteraksi dengan bagian tengah membran hidrofobik, tetapi terikat secara langsung melalui asosiasi dengan protein integral membran. Molekul-molekul fosfolipid maupun molekul protein juga mengalami pergerakan yang menjadi dasar adanya transport materi melalui membran plasma.
c)    Karbohidrat
Pada semua sel eukariotik memiliki karbohidrat pada permukaannya yang berbentuk oligosakarida. Karbohidrat pada membran plasma terikat pada protein (glikoprotein) atau lipida (glikolipid). Karbohidrat bertanggung jawab atas pengenalan antar sel. Caranya dengan memberi kunci pada molekul permukaan membran, berupa molekul karbohidrat oligosakarida bercabang dengan kurang dari 15 satuan gula. Oligosakarida membran luar berbeda dari satu spesies dengan spesies lain bahkan dari satu sel ke sel lain dalam satu individu. Keberagaman itu berfungsi sebagai penanda yang membedakan satu sel dengan sel lainnya. Karbohidrat juga memegang peranan penting dalam sistim kekebalan dengan sifat antigenis membran sel untuk membedakan sel sendiri dari sel asing.
2.1.5 Selubung Sel (Cell Coat)

Selubung sel erat kaitannya dengan karbohidrat pada membran plasma. Telah dijelaskan bahwa molekul karbohidrat hanya ada di permukaan luar membran plasma saja dan pasti terdapat pada semua sel eukariotik. Dibagian luar pada membran plasma sel tumbuhan terdapat dinding sel yang tersusun atas selulosa, hemiselulosa dan substansi pektat. Ketiga makromolekul ini adalah karbohidrat. Dan di bagian luar membran plasma sel hewan juga terdapat selubung sel dari karbohidrat. Selubung inilah yang disebut selubung sel atau glikokaliks (cell coat).
Adanya molekul karbohidrat yang berlebihan pada sel-sel eukariotik membentuk bangunan tambahan yang disebut glikokaliks atau selubung sel. Dan fungsinya berperan penting dalam pengenalan sel dengan sel lain atau dengan substansi antar sel.
2.1.6 Perbaikan Membran Plasma

          Membran plasma dapat mengalami kerusakan sehingga tidak dapat melakukan fungsi yang diembannya. Jenis kerusakan beragam dapat terjadi, karena tusukan, karena robek, terkena sennyawa kimia dll. Membran plasma juga akan mengalami kerusakan jika diberikan perlakuan suhu yang ekstrim. Semakin tinggi suhu yang diberikan, maka kerusakan pada membran akan semakin parah karena membran sel tidak tahan terhadap keadaan yang terlalu panas ataupun terlalu dingin. Membran RE berfungsi untuk membentuk semua lipid yang diperlukan untuk membentuk atau memperbaiki membran plasma, termasuk fospolipid dan kolesterol.

2.1.7 Hubungan/Pertautan Antar Sel

Sel itu bertetangga antara sel yang satu dengan yang lain, karena itu sel-sel perlu mengadakan hubungan sesamanya. Membran plasma di bagian yang mengadakan pertautan menunjukkan struktur yang khas. Ada tiga bentuk pertautan antar sel yakni ;
ü  Tight junction, disebut juga pertautan penyumbat atau pertautan rapat. Pertautan sumbat antara sel-sel epithelium mencegah perpindahan molekul protein integral dan zat-zat kimia yang berada disebelah-menyebelah lapisan epithelium.
ü  Gap junction, disebut juga pertautan penghubung. Dengan pertautan ini dimungkinkan lewatnya zat-zat kimia tertentu atau isyarat elektrik dari sel yang satu ke sel tetangganya.
ü  Adhering junction atau demosom, disebut juga pertautan penambat. Pertautan ini paling banyak dijumpai di jaringan-jaringan yang banyak mendapatkan tekanan mekanis kuat seperti jaringan otot jantung, epithelium kulit dan leher rahim. Demosom merupakan tipe hubungan yang fungsi utamanya adalah untuk melekatkan antara sel yang satu dengan sel yang lain (adhesi).
2.1.9 Transpor Materi Melalui Membran

Pengangkutan melalui membran plasma terutama diatur oleh protein yaitu melalui:
a)    Transport Pasif
Tranport pasif adalah bahwa semua pergerakan substansi yang terjadi tidak membutuhkan/mengeluarkan energi yang disediakan oleh ATP. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor. Yang tergolong pergerakan pasif adalah sebagai berikut:  
ü Difusi Sederhana
Difusi sederhana merupakan perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke yang terendah. Molekul hidrofobik dapat dengan mudah bergerak melalui membran karena larut lemak. Lalu molekul hidrofilik yang berukuran kecil dapat melewati membran dengan berdifusi, sedangkan yang berukuran besar tidak.
ü Difusi Dipermudah
Merupakan pergerakan molekul yang dibantu oleh protein pengangkut yang disebut protein membran transpor. Protein pengangkut dapat melayani pengangkutan zat melintasi membran dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Meskipun substansi yang akan menembus membran plasma mempunyai molekul besar dan tidak larut dalam pelarut lemak, molekul tersebut masih mampu berdifusi menembus membran.
ü Osmosis
Merupakan pergerakan molekul air menembus membran dari daerah yang kadar airnya tinggi (kadar zat terlarut rendah) ke daerah yang kadar airnya rendah (kadar zat terlarut tinggi). Perlu ditekankan di sini bahwa osmosis hanya terbatas pada pergerakan molekul air saja dan tidak berlaku bagi pergerakan molekul zat terlarut.
ü Dialisis
Merupakan proses pasif dari zat terlarut yang bergerak melintasi membran yang bersifat permeabel selektif dan menunjukkan adanya pemisahan molekul kecil dari molekul besar. Misalkan suatu larutan mengandung molekul dengan ukuran berbeda-beda ditempatkan dalam tabung yang hanya permeabel terhadap molekul berukuran kecil. Tabung tersebut kemudian ditempatkan dalam gelas beaker yang berisi air. Setelah beberapa saat kemudian terlihat bahwa zat terlarut berukuran kecil bergerak dari tabung menuju ke air yang terdapat dalam gelas beaker. Sedangkan zat terlarut berukuran besar tetap tinggal di dalam tabung.
ü Filtrasi
Melibatkan pergerakan air dan juga zat terlarut melintasi membran karena pengaruh tekanan hidrostatik. Pergerakan macam ini arahnya selalu dari daerah dengan tekanan hidrostatik tinggi ke daerah tekanan hidrostatik rendah. Pergerakan ini selalu terjadi selama ada perbedaan tekanan hidrostatik antara dua daerah.
b)   Transport aktif
Transpor aktif merupakan pergerakan substansi menembus membran dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi menggunakan energi hasil metabolisme ATP. Agar terjadi pergerakan substansi menentang/melawan gradien konsentrasi, membran sel menyiapkan energi dari ATP yang ada di dalam membran sel. Dalam proses ini protein integral yang terdapat dalam membran sel mempunyai peranan penting dalam transpor aktif. Transpor aktif dilakukan oleh sel untuk menjaga agar zat-zat yang diangkut dapat berada dalam konsentrasi yang tepat untuk menunjang keoptimalan fungsi sel. Yang  tergolong pergerakan aktif adalah:
ü Endositosis
Endositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke dalam sel, dengan cara pelekukan ke dalam (invaginasi) membran sel. Setelah terjadi pelakukan membran sel akan menggenting dan akhirnya terputus sehingga terbentuk vesikuli (endosom) yang berisi makromolekul yang akan diangkut.
ü Eksositosis
Eksositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel, ada dua cara eksositosis yaitu melalui pelekukan ke luar (evaginasi) membran plasma sehingga akhirnya membran plasma mengenting dan putus dan bahan yang diangkut berada dalam visikuli. Cara yang kedua vesikuli yang ada dalam sel (atau organel) melbur dengan membran plasma dan bahan yang diangkut dilepaskan setelah membran vesikuli terbuka.
Transport Pasif dan Aktif
2.2 RETIKULUM ENDOPLASMA
      2.2.1. Struktur Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula) adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Retikulum endoplasma jika diamati tampak berupa lembaran yang terlipat-lipat, mengelilingi suatu ruangan yang disebut lumen atau sisterna yang berbentuk labirin. Apabila diamati lebih teliti retikulum endoplsma terdiri dari tubulus-tubulus, vesikel dan kantong-kantong pipih yang menempati ruang sitoplasma. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol.
Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Retikulum endoplasma hanya dapat terlihat dengan pengamatan mikroskop elektron.
Retikulum endoplasmik (RE) merupakan labirin membrane yang demikian banyak sehingga reticulum endoplasmic ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. Kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan diturunkan dari bahasa latin berarti “jaringan”. RE ini terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut sisterna (cisternae). Membran RE memisahkan ruangan internal, yaitu ruanagn sisternal dan sitosol. Dan karena membran RE ini bersambungan dengan ruang  sisternal RE ini. Pengertian lain menyebutkan bahwa RE sebagai perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya.
Pada membran RE kandungan proteinnya lebih tinggi daripada lipidnya bila dibandingkan dengan membran sel. Selain itu kadar kolesterolnya lebih rendah dari membran plasma sehingga menyebabkan membran RE sifatnya lebih kental dan stabil. RE terdiri dari dua bentuk : pertama RE kasar (REK) atau RE granular (REG) disebut demikian karena permukaan luar membran luarnya ditempeli oleh ribosom. Kedua adalah RE halus (REH) atau RE agranular (REA) disebut demikian karena permukaan luar membrannya tidak ditempeli oleh ribosom. Keduanya berbeda dalam bentuk dan susunannya.
REK merupakan tumpukan kantong-kantong pipih yang disebut sisterna. Sedangkan REH merupakan anyaman saluran-saluran halus. Ribosom tidak pernah dijumpai di permukaan dalam (luminal) RE, baik pada REK maupun REH. Berdasarkan strukturnya tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi membrane RE tidak simetris, meskipun ketidaksimetrisan ini tidak hanya tergantung pada ada dan tidaknya ribosom saja.
Sebagian sel eukariotik mengandung retikulum endoplasma tetapi perlu kita ketahui bahwa jumlah maupun jenisnya bervariasi, misalnya, pada pankreas lebih banyak mengandung retikulum endoplasma kasar, sedangkan pada sel-sel epitel sebagian besar kandungannya adalah retikulum endoplasma halus. Jumlah total pada beberapa sel berbeda pada sel-sel pankreas misalnya sangat rapat dengan retikulum endoplasma, sedangkan pada sel-sel tumbuhan tingkat tinggi hanya sedikit. Jumlah total dan proporsi retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus berubah-ubah bergantung pada keadaan metabolisme sel.
      2.2.2. Komposisi Kimia Retikulum Endoplasma

a)    Selaput Retikulum Endoplasma
Dari analisis kimia diperoleh bahwa, selaput retikulum endoplasma terdiri atas lipida 30% dan protein 70%. Lipida sebagian besar berupa fosfatidilkolin. Selaput retikulum endoplasma mengandung lebih sedikit glikolipida dan kolesterol daripada selaput sel. Sedangkan protein selaput retikulum endoplasma umumnya adalah berupa glikoprotein dengan berat molekul (BM) sekitar 10.000-20.000 dalton.
Dengan teknik patah-beku dan sitokimia dapat diketahui bahwa beberapa diantara protein tersebut merupakan enzim dan rantaian pemindahan elektron. Enzim yang terdapat di selaput retikulum endoplasma sangat bervariasi, antara lain glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase dan kosiltransferase.
Sel hewan

Glukosa-6-fosfatase atau nukleosida fosfatase yaitu enzim yang berperan dalam metabolisme asam lemak, sintesis fosfolipida dan steroida. Sedangkan kosiltransferase yaitu enzim yang berperan dalam sintesis glikolipida dan glikoprotein.
b)   Cairan Luminal Retikulum Endoplasma
Isi lumen retikulum endoplasma (RE) merupakan cairan yang mengandung sejumlah holoprotein, glikoprotein dan lipoprotein. Kandungan lumen RE ini sangat bervariasi seiring dengan jenis sel dan keadaan fisiologis sel tersebut. Misalnya RE plasmosit (sel plasma) berisi imunoglobulin, RE fibroblas berisi rantaian protokolagen dan enzim-enzim hidrolase.
2.2.3.   Fungsi Retikulum Endoplasma

Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot. RE kasar dan RE halus bersama-sama berfungsi sebagai transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.


RE Kasar dan RE halus

2.2.4.   Enzim-Enzim Retikulum Endoplasma

Hasil analisis kimia membran retikulum endoplasma terdapat enzim-enzim dan rantai molekul-molekul pembawa elektron. Enzim-enzim itu antara lain hidrolase terutama glukosa 6-fruktosa dan nukleosida fusfotase, enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme asam lemak, sintesis fospolipid dan steroid, glikosiltransferase yang berperan sebagi katalisator dalam sintesis glikolipid dan glikoprotein. Selain itu terdapat dua rantai pengangkut elektron yaitu sitokrom P450 dan sitokrom b5. Tampak disini enzim RE sangat heterogen namun demikian enzim terbanyak yang dijumpai di membran RE adalah glukosa-6-fusfotase.
Berkaitan dengan sintesis glokoprotein dan glikolipid, hasil isoslasi membran RE kasar ternyata hanya mengandung grup-grup protein. Beberapa diantaranya adalah protein integral pada membran yang berhubungan dengan mekanisme pengepakan melalui rute baru sintesis protein  yaitu masuk atau melalui membran RE. Beberapa grup protein lain dalam membran RE mengandung enzim yang terikat pada membran. Hal ini merupakan langkah penginisiasi dalam penambahan grup glukosa untuk menghasilkan glikoprotein dan glikolipid.
Banyaknya enzim hidroksilase dalam membran RE menyebabkan hidroksilasi. Hidroksilasi yang terjadi pada membran sel RE sebanding dengan kemampuan sel dalam fungsi anabolik dan protektif. Dalam kaitannya dengan fungsi anabolik dan protektf membran RE mampu mengubah zat toksik menjadi lebih hidrofil sehingga menjadi lebih mudah disekresikan.

Enzim-enzim di dalam RE mempunyai induktor untuk pengaktifannya. Induktor itu antara lain adalah 3-metil kolantrene, anaftofalfon, fenobarbital, dan dioxin (2-3-7-8 tetrakioro dibenzo-p-di-oxin). Contoh mekanisme induksi yang dilakukan zat-zat y=tersebut pada enzim RE adalah sebagai berikut: jika fenobarbital diberikan maka aktivitas enzim pada RE kasar akan berubah. Aktivitas sitokrom P450 reduktase akab meingkat demikian juga dengan sitokrom B5 juga meningkat meskipun sedikit. Sementara itu akrivitas glukosa-6-fosfatase, ATPase, dan NADH sitokrom B5 reduktase aktivitasnya justru akan meurun.
Setelah kita membahas tentang membran RE tidak lengkap kiranya apabila kita tidak meninjau sisternanya (lumennya). Sisterna RE berisi cairan akuosa yang merupakan larutan berbagai macam protein. Macam proteinnya bervariasi sesuai macam sel, keadaan fisiologi dan macam individunya. Sebagai contoh sisterna RE sebagai plasmosit berisi immunoglobulin, sisterna RE fibrosal berisi protokolagen dan hidroksilase, sel β pankreas sisterna RE-nya mengandung proinsulin, sedangkan RE pada sel-sel asini pankreas berisi hidrolase dan protein-protein yang mengandung unsur sulfat. Selain itu ternyata lipid disitesis dengan enzim-enzim yang terdapat dalam sitoplasma RE. Kemudian lipid tersebut disimpan dalam membran RE.
2.2.5.   Retikulum Endoplasma sebagai Pusat Biosintesis Sel

Butir-butir ribosom pada membran RE kasar akan mensintesis rantai polipeptida, yaitu elongasinya (pemanjangan) tidak berada di sitosol melainkan menembus membran RE. Sebagian dari rantai polipeptida ini tetap berada di dalam membran menjadi protein transmembran, sedangkan bagian yang lain dilepas didalam sisterna RE. Protein transmembran yang dihasilkan diperuntukkan bagi membran sel organela lainnya., sedangkan protein-protein yang dituangkan ke dalam lumen RE diperuntukkan bagi organela lainnya atau disekresikan.
Sintesis protein transmembran dan luminal dilakukan oleh polisoma yang menempel pada membran RE serta melibatkan dua jenis reseptor. Reseptor pertama untuk mengenali ribosom subunit besar yang akan mengikat ribosom pada membran RE sehingga memungkinkan terjadinya pemindahan rantai polopeptida dari sitosol ke lumen RE. Sedangkan reseptor kedua mengikat ujung 3’ mRNA yang akan diterjemahkan. Pemindahan rantai polipeptida ke dalam lumen RE ditentukan oleh rantai mRNA yang diterjemahkan. Pada mRNA terdapat kodon untuk polipeptida isyarat. Penerjemahan ini terjadi di sitosol yang mempunayi pengenal isyarat (SRP= signal recognition particle). SRP ini akan mengikat polipeptida isyarat segera setelah terbentuk. Kompleks SRP dan polipeptida isyarat ini akan segera mengikatkan diri pada reseptornya yang terdapat di membran RE. 
 
Gambar 6. Skema proses sintesis protein di REK yang melibatkan sinyal N-terminal untuk memulai proses terjadinya penempelan ribosom di REK pada waktu proses sintesis protein.
Pada sintesis protein yang terjadi di RE kasar akan dijelaskan pada uraian berikut ini :
a)      mRNA menginisiasi sintesis protein denagn subunit ribosom,
b)  segmen pertama dari polipeptida yang baru diterjemahkan dari ribosom adalah sinyal N-terminal.
c)  akibat  bertubrukan dengan RE sinyal yang sifatnya hidrofobik akan menetrasi ke dalam membran,
d)  sintesis protein berjalan terus, pertumbuhan rantai polipeptida meluas menembus membran mengikuti sinyalnya. Jika protein akan disekresikan, seluruh rantai polipeptida mengikuti sinyalnya akan membus membran RE dan masuk ke dalam ruang RE. jika protein terbenam di dam membran, satu atau lebih sinyal top transfer akan menahan gerakan protein menenbus membran.
e)   sesudah pertumbuhan polipeptida memanjang memasuki atau melalui membran RE, sinyal didegradasi oleh enzim peptidase yang terbenam di dalam membran.
f)   setelah disentesis lengakp, subunit ribosom terlepas dari mRNA dibebaskan atau terikat membran RE dengan ribosom yang lain untuk menerjemahkan pesan yang sama.
Setelah molekul protein selesai disintesis akan terjadi perpindahan molekul tersebut dari sitosol ke mitokondria, kloroplas, dan periksisoma melibatkan hidrolisis ATP yang terjadi di sitosol. Tenaga dari ATP digunakan untuk mengurai lipatan-lipatan molekul protein yang akan dipindahkan. Selain itu untuk menyisipkan dan mendorong masuknya molekul protein ke dalam lumen organela tersebut juga diperlukan tenaga.
       Selain protein, di dalam RE juga terjadi proses sintesis fospolipid dan kolesterol. Proses sintesisnya terjadi di dalam membran RE. Fospolipid dan kolesterol yang disintesis pada umumnya digunakan untuk memperbaiki membran sel atau membran organela yag rusak.  Fopolipid yang disintesis  kebanyakan  adalah fosfatidilkolin. Fosfatidilkolin disintesis dari gliserol-fosfat dan kolin. Molekul-moleku ini pada awalnya berada di sitosol membran RE kemudian oleh aktivitas protein peminda yang disebut flipase akan menyebabkan  fosfatidilkolin dipindahkan ke sitosol belahan lumnal membran RE, sedangkan fosfatidilserin dan fosfatidil inositol tetap berada di sitosol membran RE.
2.2.6 Peranan Retikulum Endoplasma dalam Detoksifikasi

                      RE yang berperan terutama untuk detoksifikasi adalah REH. Enzim yang berperan dalam proses detoksifikasi adalah sitokrom P450. Senyawa yang semula berbahaya akan diubah menjadi tidak berbahaya. Detoksifikasi sebagian besar terjadi di hepar. Selain itu juga terdapat di usus, ginjal, paru-paru dan kulit. Didalam membran REH yang tedapat di dalam organ-organ ini toksin yang sebagian besar larut dalam lipid dibuat tidak aktif oleh serangkaian proses oksidasi menggunakan oksigen dan NADPH dengan bantuan katalisator NADPH-sitokrom P450 reduktase dan sitokrom P450. Hasil reaksi ini merupakan senyawa yang mudah larut di dalam air sehingga mudah dibuang.
BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Membran plasma adalah pintu gerbang dalam sel mampu menyeleksi siapa saja yang boleh masuk dan keluar melewatinya, bersifat selektif permeable. Membran plasma terdiri dari 2 lapis lemak yang terputus oleh molekul protein (fosfolipid bilayer). Penyusun membran plasma ialah lipid, protein dan karbohidrat. Transport materi melalui membran dapat berupa transport aktif ataupun pasif.
Reticulum endoplasma (RE) adalah organela yang berperan dalam mekanisme mencukupi kebutuhan enzim bagi sel. RE dibagi menjadi 2 yakni, RE kasar untuk sintesis protein dan RE halus untuk sintesis lipid. Bentuk RE seperti lembaran yang berlipat-lipat. Pada RE kasar permukaanya ditempeli oleh ribosom.
DAFTAR PUSTAKA
Annonimus . 2011. Model membran plasma. (online). http://konsepbiologi.word-press.com/tag/model-membran-plasma/
Annonimus. 2012. Fungsi bagian-bagian sel. (online). http://maindakon.blogs-pot.com/2012/11/fungsi-bagian-bagian-sel.html
Farid. 2009. Membran Plasma. (online). http://wordbiology.wordpress.com-/2009/02/03/membran-plasma/
Marianti, Aditya & Sumadi. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu
Winatasasmita, Djamhur. 1986. Biologi Sel. Jakarta : Universitas Terbuka

0 komentar:

Posting Komentar